Sabtu, 30 April 2011

PENGERTIAN RUANG LINGKUP

PENGERTIAN RUANG LINGKUP

Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.

Sebagai Contoh Ruang lingkup Pada populasi dan sampel Dapat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian, Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.

CONTOH RUANG LINGKUP

1.Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Kependudukan

Ekonomi kependudukan pada dasarnya memiliki dua aspek pengertian. Pertama,
ekonomi kependudukan adalah ilmu yang mengkaji tentang bagaimana dampak ekonomi
yang ditimbulkan dari dinamika penduduk. Kedua, ekonomi kependudukan adalah ilmu
yang menganalisis dinamika penduduk dengan menggunakan “peralatan ekonomi”.
Pengertian dinamika penduduk sendiri mencakup perubahan jumlah, struktur dan
persebaran penduduk yang diakibatkan oleh variabel fertilitas, mobilitas dan mortalitas.
Pada pengertian pertama, ekonomi kependudukan mengkaji tentang “posisi”
penduduk dalam pembangunan ekonomi, baik di tingkat mikro maupun di tingkat makro.
Berbagai teori ekonomi mencoba menjelaskan tentang posisi penduduk dalam
pembangunan ekonomi. Secara umum “penduduk” ditempatkan sebagai (a) input
produksi –dalam konteks menyediakan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses
produksi, dan; (b) sebagai konsumen yang menggunakan berbagai sumberdaya ekonomi.
Sebagai input produksi, posisi penduduk dalam pembangunan ekonomi diredusir
dalam kaitan dengan penyedia tenaga kerja. Itulah sebabnya ekonomi kependudukan
pada dasarnya juga mencakup ekonomi ketenagakerjaan. Dalam banyak hal analisis
ekonomi ketenagakerjaan bahkan lebih maju dibanding dengan ekonomi kependudukan
dalam pengertian yang luas. Demikian berkembangnya analisis ekonomi ketenagakerjaan
sehingga muncul kesan seolah-olah ekonomi ketenagakerjaan menjadi suatu
disiplin tersendiri yang terlepas dari ekonomi kependudukan.
Sebagai konsumen, penduduk memiliki peran “menghabiskan” sumberdaya
ekonomi yang tersedia. Padahal sumberdaya yang tersedia jumlahnya amat terbatas,
dibanding jumlah penduduk yang terus meningkat. Dalam kaitan ini ekonomi
kependudukan mengkaji tentang dampak ekonomi yang ditimbulkan dari meningkatnya
jumlah, struktur dan persebaran (dinamika) penduduk. Berbagai kajian telah dilakukan
oleh banyak ahli dalam kaitan tentang hal ini. Pada perkembangan selanjutnya kajian
ekonomi terhadap terbatasnya sumberdaya alam –relatif dibanding dengan meningkatnya
jumlah penduduk– lebih banyak dibahas dalam ekonomi lingkungan.
Kajian tentang dampak ekonomi dari dinamika penduduk kemudian berkembang
dengan melihat karakteristik ekonomi penduduk. Persoalan-persoalan seperti kemiskinan,
ketimpangan distribusi pendapatan dan sebagainya pada awalnya sebenarnya merupakan
juga ekonomi kependudukan. Kajian-kajian tersebut kemudian terus berkembang sampai
akhirnya muncul sebuah kajian tersendiri yang dinamakan dengan ekonomi pembangunan (development economics). Kajian ekonomi pembangunan bermula dari
ketertarikan para ekonom negara maju untuk menganalisis ekonomi negara berkembang
yang memiliki karakteristik penduduk berbeda dengan negara maju1.
Dengan demikian pada aspek pertama, pengertian ekonomi kependudukan pada
dasarnya mencakup tema-tema yang dibahas dalam ekonomi ketenagakerjaan, ekonomi
lingkungan dan ekonomi pembangunan. Namun karena kajian tentang ekonomi
ketenagakerjaan, ekonomi lingkungan dan ekonomi pembangunan sudah demikian maju
maka tema-tema yang diangkat dalam ekonomi kependudukan mengambil topik yang
lebih spesifiik lagi menyangkut variabel dinamika penduduk yaitu migrasi, mobilitas,
ageing dan sebagainya.

Pada pengertian kedua, penduduk tidak hanya sebagai “bagian pasif ” dari analisis
ekonomi melainkan sebagai “subyek yang dikaji” dengan menggunakan peralatan
ekonomi. Topiknyapun lebih spesifik, tidak hanya terbatas pada jumlah penduduk tetapi
lebih tajam lagi terhadap (a) struktur dan persebaran penduduk, serta; (b) variabelvariabel
dinamika penduduk yaitu fertilitas, mobilitas dan mortalitas. Dalam pengertian
kedua ini, ekonomi kependudukan menganalisis “dinamika penduduk” (fertilitas,
mobilitas, mortalitas dan struktur penduduk) dengan menggunakan “peralatan ekonomi”.
Dalam pengertian kedua ini ekonomi kependudukan dapat dikatakan menampilkan
wajahnya sendiri. Dalam pengertian ini topik-topik yang dibahas dalam ekonomi
kependudukan betul-betul berkaitan erat dengan variabel dinamika kependudukan seperti
fertilitas, mobilitas dan mortalitas.

2.Pengertian & Ruang Lingkup Komunikasi Internasional

Pengertian
Komunikasi Internasional (International Communication) adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara –untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya—kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Sebagai sebuah bidang kajian, Komunikasi Internasional memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subjek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya.

Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara:
1. Official Transaction, yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan pemerintah.
2. Unofficial Transaction atau disebut juga interaksi transnasional, yakni kegiatan komunikasi yang melibatkan pihak non-pemerintah.

Pemerintah, sebagai salah satu pelaku utama komunikasi internasional, menjalankan sejumlah langkah yang berpengaruh terhadap posisi negara yang diwakilinya dalam percaturan politik internasional. Pemerintah dapat menjalankan langkah-langkah yang berefek politik langsung, seperti: diplomasi dan propaganda; ataupun langkah yang berdampak tidak langsung, seperti: mempromosikan pendidikan internasional.

Kegiatan komunikasi internasional bisa berlangsung antara people to people ataupun goverment to government. Markham (1970) menyatakan, unit primer yang diamati dalam komunikasi internasional adalah interaksi antara dua negara atau lebih yang sifatnya Mass Mediated Communication.

Tegasnya, komunikasi internasional juga adalah studi tentang berbagai macam Mass Mediated Communication antara dua negara atau lebih yang berbeda latar belakang budaya. Perbedaan latar belakang tersebut dapat berupa perbedaan ideologi, budaya, perkembangan ekonomi, dan perbedaan bahasa.

Kriteria Komunikasi Internasional
Ada tiga kriteria yang membedakan komunikasi internasional dengan bentuk komuniksai lainnya:
1. Jenis isu, pesannya bersifat global.
2. Komunikator dan komunikannya berbeda kebangsaan.
3. Saluran media yang digunakan bersifat internasional.

Dengan kriteria demikian, komunikasi internasional dapat didefinisikan pula sebagai “sebuah komunikasi yang interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara serta berlangsung di antara orang-orang yang berbeda kebangsaan dan memiliki jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-batas wilayah suatu negara”.

Fokus Studi
Fokus studi komunikasi internasional pada awalnya adalah studi tentang arus informasi antar negara-negara dan dalam perkembangannya muncul studi tentang propaganda.

Adanya perubahan paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Information manjadi Free and Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, era informasi.

Sejalan dengan berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global Communication Order atau yang kita kenal dengan “tata komunikasi dan informasi dunia baru”. Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin dunia ketiga yang mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free Flow Information ternyata bukanlah arus informasi bebas yang seimbang. Pada kenyataanya arus informasi bebas lebih berkembang menjadi arus utara ke selatan dan barat ke timur tetapi tidak ada arus informasi yang seimbang dari timur ke barat atau dari selatan ke utara.

Fenomena kontemporer mengenai komunikasi internasional yang dapat diamati saat ini, adalah bagaimana hubungan antarnegara kini semakin dinamis dengan perkembangan teknologi informasi. Banyak masalah antarnegara yang dibahas dalam bingkai komunikasi internasional, yang tidak melulu masalah politik dan keamanan. Masalah-masalah lingkungan hidup, kesejahteraan, kini juga menjadi masalah bersama di antara banyak negara. Bahkan terkadang terdapat satu masalah yang dibahas secara global oleh masyarakat dalam dialog global civil society, semisal masalah terorisme. Masalah ini bukan lagi notabene masalah pemerintah atau negara saja, tetapi telah menjadi masalah masyarakat.

Fungsi Komunikasi Internasional
1. Mendinamisasikan hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda negara/kebangsaan.
2. Membantu/menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan kerjasama internasional serta menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar penduduk .
3. Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain.

Ruang Lingkup
Komunikasi internasional dapat dipelajari dari tiga perspektif: diplomatik, jurnalistik, dan propagandistik.

1. Perspektif Diplomatik.
Lazim dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil (small group) lewat jalur diplomatik; komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara untuk bekerjasama atau menyelesaikan konflik, memelihara hubungan bilateral atau multilateral, memperkuat posisi tawar, ataupun meningkatkan reputasi. Dilakukan pada konferensi pers, pertemuan politik, atau jamuan makan malam.

2. Perspektif Jurnalistik.
Dilakukan melalui saluran media massa. Karena arus informasi didominasi negara maju, ada penilaian komunikasi internasional dalam perspektif ini didominasi negara maju, juga dijadikan negara maju sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial yang dikendalikan kekuatan politik dalam percaturan politik internasional. Penguasa arus informasi menjadi gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi. Jalur jurnalistik ini jug sering digunakan untuk tujuan propaganda dengan tujuan mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara lawan.

3. Perspektif Propaganda.
Umumnya dilakukan melalui media massa, ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta tindakan; perolehan atau perluasan dukungan, pertajam atau pengubahan sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau kebijakan luar negeri tertentu. Propaganda merupakan instrumen terampuh untuk memberikan pengaruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar